Mg Paskah VII/Hari Komunikasi Sedunia: Kis 1:15-17.20a.20c-26; 1Yoh 4:11-16; Yoh 17:11b-19
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran”
Kesadaran
untuk pendidikan anak-anak atau generasi muda semakin meningkat dan
mendalam, dan kita semua kiranya menyadari bahwa menjadi orang yang
cerdas secara spiritual, handal dan kompeten dalam menanggapi kebutuhan
dan perkembangan zaman. Perubahan dan perkembang-an yang terjadi di
dunia masa kini memang membutuhkan orang-orang yang sungguh cerdas
secara spiritual, handal dan kompeten serta senantiasa siap sedia untuk
segala kemungkinan dan kesempatan. Seminari Menengah St.Petrus Kanisius
Mertoyudan- Magelang memiliki visi “Seminari adalah komunitas pendidikan calon imam tingkat menengah yang handal dan kompeten”. Hari-hari
dalam masa Novena Roh Kudus ini kiranya kita semua mendambakan dapat
menerima anugerah Roh, tujuh karunia Roh Kudus, yaitu:
“Roh Hikmat, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh Pengenalan akan Allah, Roh Kesalehan, Roh Takut Akan Allah” (lih PS no 93). Maka marilah kita renungkan sabda Yesus hari ini, dan saya dengan sederhana berusaha untuk merefleksikannya.
“ Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama
seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku
telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi
mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran” (Yoh 17:17-19)
Sebagai
orang yang beriman kepada Yesus Kristus kita diutus ke dalam dunia,
berpartisipasi dalam seluk beluk dunia, hidup mendunia atau membumi.
Tantangan dan masalah dalam kehidupan di dunia ini sungguh besar dan
berat. Harian Kompas tanggal 16 Mei 2012 yang lalu di halaman pertama
mengetengahkan bahwa “Mental Korupsi sudah merata”; sikap mental dan
tindakan korupsi merata dalam diri para pejabat dan petinggi
pemerintahan dan masyarakat kita. Maka hemat kami semakin mendunia,
berpartisipasi dalam seluk-beluk dunia harus semakin beriman, karena
tanpa iman hidup mendunia pasti amburadul. Dengan demikian tepatlah
sabda dan harapan Yesus : ”Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMU adalah kebenaran…. Aku menguduskan diriKu bagi mereka, supaya mereka
pun dikuduskan dalam kebenaran”
Aneka
macam kebenaran atau ajaran harus diketahui dan dikuasai dengan baik
dan benar, agar kita selamat dalam mendunia, berpartisipasi dalam
seluk-beluk dunia. Peranan pendidikan atau sekolah hemat saya sungguh
besar dalam usaha mengetahui dan menguasai kebenaran-kebenaran dan
ajaran-ajaran. Maka kami berharap kita semua sungguh memiliki opsi pada
aneka usaha dan gerakan pendidikan yang benar dan baik. Salah satu
pembantu dalam usaha mengetahui dan menguasai kebenaran dan ajaran
adalah para guru atau dosen di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan
tinggi, namun sungguh memprihatinkan bahwa perhatian untuk menjadi guru
maupu terhadap guru di sekolah-sekolah tidak memadai sebagaimana
diharapkan. Banyak orang mengeluh terhadap dan mengritik kwalitas
pendidikan, tetapi tidak rela berkorban bagi
pendidikan, entah itu dengan tenaganya maupun harta kekayaannya. Maka
ada lagu bagi para guru yang berjudul “pahlawan tanpa jasa”, pejuang dan
pekerja keras yang menerima imbal jasa tidak memadai.
Seminari
Menengah, termasuk Seminari Menengah St Petrus Kanisius
Mertoyudan-Magelang, merupakan salah satu usaha atau pelayanan untuk
mempersiapkan dan memupuk mereka yang terpanggil untuk menjadi imam agar
menjadi ‘kudus dalam kebenaran dan firman atau ajaran’. Tuntutan
dan kebutuhan sarana-prasarana untuk mempersiapkan dan memupuk
panggilan para seminaris atau calon imam semakin meningkat, sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Gedung atau bangunan serta
sarana-prasarana yang dibangun kurang lebih 50 (lima puluh) tahun lalu
kurang memadai lagi bagi proses pembelajaran dan pendidikan seminaris
masa kini, maka kami harus mengadakan rehabitasi maupun pengadaan
sarana-prasarana serta bangunan/gedung, dan untuk itu membutuhkan uluran
kebaikan
dan bantuan anda. Dengan renda hati kami mengetok hati anda sekalian
untuk membantu pengembangan dan perbaikan bangunan maupun
sarana-prasarana penyelenggaraan Seminari Menengah St.Petrus Kanisius
Mertoyudan- Magelang. Ulurkan dana, uang, harta, perhatian maupun doa
anda bagi penyelenggaran pendidikan para calon imam ini. Jika hari kita
kita diajak mengenangkan Hari Komunikasi Sedunia, ingat bahwa kata
komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare”, yang berarti
antara lain saling berbagi dan saling memberi. Berbagilah dan pedulilah
pada kami, Seminari Menengah St.Petrus Kanisius, Meertoyudan-Magelang.
“Kami
telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi
Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah,
Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah
mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah
kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di
dalam Allah dan Allah di dalam dia” (1Yoh 4:14-16)
Sebagai orang beriman atau beragama kami harapkan “kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita”, yang
berarti kita senantiasa ada, hidup dan bergerak dalam kasih, saling
mengasihi satu sama lain tanpa pandang bulu. Tidak hidup dan bertindak
saling mengasihi berarti tidak beriman, tidak percaya kepada Allah alias
atheis. Jika dicermati kiranya cukup banyak orang pada masa kini kurang
atau tidak beriman, yang antara lain dapat dilihat dalam tindakan
korupsi maupun amoral lainnya yang masih marak pada masa kini, bahkan
mereka yang bernaung di bawah departemen yang harus membina manusia agar
cerdas beriman sarat melakukan korupsi dan tindakan amoral, yaitu
‘departemen pendidikan dan departemen agama’. Sekali lagi saya angkat
sesuatu yang memprihatinkan, yaitu: ujian nasional tingkat SMP dan SMA
yang berlalu bulan lalu dijaga atau diawasi oleh polisi berarti sekolah
adalah pendidikan penjahat, yaitu korupsi karena kebiasaan menyontek.
Hidup
dan bertindak dalam kasih Allah berarti hidup baik, bermoral dan
berbudi pekerti luhur. Maka kami berharap kepada para orangtua untuk
mendidik dan membina anak-anaknya sedini mungkin menjadi orang yang
baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur dengan nasihat maupun teladan
orangtua, dan selanjutnya hal ini diperdalam dan diperkembangkan di
sekolah-sekolah, sebagai pembantu para orangtua dalam mendidik
anak-anaknya. Orangtua adalah pendidik utama dan pertama bagi
anak-anaknya, sedangkan sekolah merupakan pembantu orangtua, maka
hendaknya ada kerjasama antara orangtua dan sekolah/para guru.
"Ya
Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya
siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan
pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke
tempat yang wajar baginya.” (Kis 1:24-25), demikian doa para rasul
untuk mohon terang dan bantuan Allah dalam rangka memilih generasi
pengganti atau penerus. Doa macam ini hendaknya juga dilakukan oleh para
orangtua, guru atau pendidik dalam rangka mendidik anak-anak atau
peserta didik. Marilah kita mohon terang Allah untuk memilih apa-apa
saja yang baik untuk kita lakukan dan sampaikan atau ajarkan/dididikkan
bagi anak-anak atau peserta didik. Di sekolah-sekolah hendaknya setiap
awal sekolah
diselenggarakan doa bersama di antara para guru/pendidik dan kemudian
bersama-sama dengan peserta didik. Para orangtua kami harapkan setiap
hari mendoakan anak-anaknya agar tumbuh berkembang menjadi pribadi yang
cerdas beriman.
“Pujilah
TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!...
tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya
atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian
dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.”
(Mzm 103:1-2.11-12)
Ign 20 Mei 2012
Note:
refleksi ini saya buat sekaligus sebagai persiapan kotbah dalam Misa
Minggu di gereja paroki-Purbayan, Solo, dalam rangka usaha sumbangan
untuk rehabilitasi bangunan Seminari Menengah St.Petrus Kanisius
Mertoyudan. Jika anda tergerak untuk membantu silahkan hubungi kami via
email.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar