(1Raj 17:7-16; Mat 5:13-16)
"Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu
adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya
di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua
orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga." (Mat 5:13-`16), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Orang-orang
yang baik, bermoral dan berbudi pekerti luhur pada umumnya tak takut
tampil di muka umum kapan pun dan dimana pun, sebaliknya orang-orang
jahat senantiasa hidup bersembunyi agar kejahatannya tak diketahui oleh
siapapun. Apakah anda termasuk dalam kategori orang baik atau orang
jahat? Dengan kata lain apakah anda putih atau hitam? Mungkin kita tidak
putih bersih atau hitam kelam, dan kebanyakan dari kita abu-abu. Kepada
siapapun yang masih dalam keadaan abu-abu kami harapkan segera
memutihkan diri, sehingga sungguh putih bersih. Warta putih di dalam
kegelapan atau kesuraman sering masih dapat dilihat meskipun
samar-samar, sedangkan dalam terang akan kelihatan jelas. Para imam,
bruder dan
suster ketika memakai pakaian biara atau imam pada umum dengan warta
putih bersih, dan semoga tidak hanya pakaiannya saja yang putih,
sehingga cara hidup dan cara bertindaknya memberi terang dan cahaya
kepada siapapun yang berjumpa dengannya. Demikina juga seragam baju para
murid atau pelajar pada umumnya juga berwarna putih, dan kami berharap
mereka selama masa pendidikan juga tidak pernah melakukan kejahatan
antara lain menyontek. Kepada kita semua yang merasa baik, bermoral dan
berbudi pekerti luhur kami harapkan juga tidak takut hadir atau tampil
dimana-mana, biarkan kebaikan anda menyinari orang lain yang anda
jumpai. Sekiranya anda berbuat baik atau melakukan apa yang baik kami
harapkan juga tidak disembunyikan bagi orang lain. Dan marilah kita
semua menjadi pewarta-pewarta kabar baik, dan dari kita masing-masing
yang tersiarkan adalah apa-apa yang baik.
· “Pergilah
perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan
itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu
lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam
buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya
dengan perantaraan Elia” (1Raj 17:15-16). Taat setia pada serta
melaksanakan perintah atau nasihat nabi, itulah yang terjadi dalam diri
perempuan ini. Apa yang dikatakan oleh nabi pada umumnya adalah baik dan
siapapun yang mendengarkan dan melaksanakannya pasti akan baik adanya.
Orang baik dan benar ada dimana-mana dan kiranya kita semua juga
memiliki kehendak baik, maka
marilah kita sampaikan kehendak baik kita kepada orang lain dan kita
dengarkan juga apa-apa yang dikatakan oleh orang-orang baik di sekitar
hidup kita. Apa yang dialami oleh seorang perempuan
beserta dengan anaknya di atas kiranya dapat menjadi bahan permenungan
atau refleksi kita semua. Pada umumnya rekan-rekan perempuan lebih
mendengarkan daripada rekan-rekan laki-laki dan rekan-rekan perempuan
lebih memiliki kepekaan akan kebutuhan orang lain juga dalam hal-hal
kecil dan sederhana yang sering tak menjadi perhatian pada rekan-rekan
laki-laki. Demikian juga perhatian terhadap anak-anak ibu lebih
memperhatikan daripada bapak, sehingga ada lagu “kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia”. Hidup
saling mengasihi dan memperhatikan memang bagaikan surya yang menyinari
dunia, maka marilah kita hidup saling mengasihi dan memperhatikan satu
sama lain ,
tanpa pandang bulu, dimana pun dan kapan pun. Jika kita saling
mengasihi dan memperhatikan, maka kiranya tak akan ada orang yang akan
menderita dan kelaparan. Kami berharap kepada rekan-rekan perempuan atau
para ibu dapat menjadi teladan dalam hal kepekaan terhadap yang lain
serta hidup saling mengasihi dan memperhatikan. Ingatlah, sadari dan
hayati bahwa pada suatu saat keluar dari rahim ibu/perempuan melalui
vagina anak manusia yang sungguh bersinar dan membahagiakan, maka semoga
apapun yang keluar dari pada ibu atau perempuan sungguh membuat bahagia
orang lain, menyinari mereka yang berada didalam kegelapan.
“Apabila
aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam
kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan
dengarkanlah doaku!Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku
dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari
kebohongan? Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya
seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru
kepada-Nya.Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;
berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.” (Mzm 4:2-5)
Ign 12 Juni 2012
*) Sumber Millis KD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar