(2Tim 4:1-8; Mat 7:21-27)
“ Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak
pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!" "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan
rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab
didirikan
di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan
tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan
rumahnya di atas pasir.Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah
kerusakannya." (Mat 7:21-27), demikian kutipan Warta Gembira dalam rangka mengenangkan pesta St.Petrus Kanisius hari ini.
Berrefleksi
atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan pesta St.Petrus Kanisius
hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· St.Petrus
Kanisius menjadi pelindung beberapa karya pastoral SJ atau SJ terlibat
didalamnya, misalnya: Kolese Kanisius – Jakarta, Yayasan Kanisius –
Semarang, Seminari Menengah Mertoyudan dst.. Jika anda membuka situs
Google dan kemudian mencari gambar orang suci/santo-santa, maka anda
akan menemukan dua orang suci yang digambarkan lain daripada yang lain,
yaitu St.Ignatius Loyola dan St.Petrus Kanisius. Kedua orang suci ini
digambarkan sedang bekerja, dan memang demikianlah salah satu
spiritualtas Ignatian,
yaitu ‘bekerja dalam Tuhan’ atau menemukan Tuhan dalam segala sesuatu,
antara lain kerja/tugas sehari-hari, yang menyita banyak waktu dan
tenaga kita setiap hari. Maka bacaan Injil yang diambil dalam rangka
mengenangkan St.Petrus hari ini adalah sabda Yesus yang begitu
menekankan pentingnya penghayatan, pelaksanaan, perilaku atau kerja. “Setiap
orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan
orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu”, demikian
sabda Yesus. Kutipan ini juga kami ambil untuk ditulis di bawah patung
St.Petrus Kanisius, di halaman Seminari Menengah Mertoyudan. Sabda Yesus
ini kiranya diarahkan kepada siapapun yang percaya atau beriman
kepadaNya, entah secara formal maupun informal. Keunggulan hidup
beragama atau beriman terletak dalam penghayatan atau perilaku/tindakan,
bukan diskusi atau omongan. Motto Petrus Kanisius yang sering diangkat
ialah “persevere”, bekerja keras. “Bekerja
keras adalah sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal yang positif
dan tidak suka berpangku tangan serta selalu gigih dan sungguh-sungguh
dalam melakukan sesuatu” (Prof Dr Edi Setyawati/edit: Pedoman
Penanaman Budi Pekerti Luhur, Balai Pustaka – Jakarta 1997, hal 10).
Maka kami berharap kepada kita semua untuk senantiasa bekerja keras
dalam melakukan apapun, melaksanakan tugas atau kewajiban.
· “Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil,
pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua
orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2Tim 4:7-8), demikian
kesakian iman Paulus, yang selayaknya juga menjadi kesaksian iman kita.
Marilah kita selesaikan aneka tugas, panggilan
dan kewajiban pada waktunya, jangan ditunda-tunda; syukur selesai lebih
awal dari waktu yang diharapkan atau ditentukan. Sebagaimana seorang
petani yang bertugas mencangkul setiap hari: jika satu hari dapat
melakukan seratus kali cangkulan berarti setahun sudah ribuan cangkulan
dilakukan. Maka kepada mereka yang sedang membaca buku, bacalah setiap
hari buku setebal apapun dengan tekun dan teliti, sehingga dalam
waktunya isi seluruh buku akan dikuasai; demikian pula mereka yang
sedang bertugas mengerjakan sesuatu, kerjakan terus dengan tekun agar
pada waktunya tugas dapat diselesaikan dengan baik dan memuaskan.
Tegorlah dalam kasih dan kesabaran mereka yang suka menganggur atau
bermalas-malasan. Didiklah anak-anak anda untuk menjadi pekerja keras
demi masa depan mereka dengan teladan konkret dari anda, sebagai
orangtua. Para pelajar, belajarlah sehingga terampil dalam belajar,
sedangkan para pekerja, bekerjalah sehingga terampil dalam bekerja.
“Dengan
apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari
Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau.Terpujilah Engkau,
ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Dengan bibirku
aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan. Atas petunjuk
peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta” (Mzm 119:9-14)
Ign 27 April 2012*) Sumber Millis KD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar