Sabtu, 06 Agustus 2011

Belajar Percaya dan menyadari kehadiran Tuhan

Dalam Kitab Bilangan, 13:1-2a.25-14:1.16-29.34-35. kita dapat membaca bagaimana umat Israel merasa diri yang kecil. hina dan tidak berarti di hadapan bangsa-bangsa lain karena kurang percaya dan tidak menyadari kehadiran Allah yang mahakuasa di tengah-tengah mereka. Mereka tidak melihat karya agung Allah yang telah membebaskan mereka dari bangsa Mesir. Mereka tidak melihat bagaiman Allah telah menuntun mereka keluar dari Mesir, menyeberangi Laut Merah dengan tangan-Nya yang kuat dan kuasa, Mereka tidak menyadari kehadiran Allah yang telah menyertai mereka selama pengembaraan dan perziaraan di padang gurun. Lebih dari itu, mereka tidak menyadari bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah yang harus menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Akibatnya mereka harus mendapat murkah dari Allah dan mengembara di padang gurun selama 40 tahun. Bahkan mereka tidak diperkenankan masuk ke Tanah Terjanji.
    Selanjutnya dari wanita Kanaan, kita dapat melihat dan belajar untuk percaya dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita yang mau menyelamatkan dengan berkat dan rahmat-Nya. Sebagaimana dapat kita baca dalam Injil Mat 15:21-28. Kita diajak untuk belajar percaya dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita, dan sekaligus menjadi berkat bagi orang-orang lain, walau terkadang hanya sebagai remah-remah saja. "Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing bisa makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya" Mat 15:27. Memang benar bahwa keselamatan pertama-tama diperuntukkan bagi bangsa pilihan. "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari bangsa Israel, sabda Tuhan Mat 15:24". Tetapi sesuai dengan janji Allah sendiri bahwa bangsa Israel akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.
    Demikian juga seharusnya kita, sebagai pengikut-pengikut Kristus, kita harus "Belajar Percaya dan Menyadari Kehadiran Tuhan" di tengah-tengah kita dengan berkat dan rahmat-Nya yang mau menyelamatkan, kemudian boleh menjadi berkat bagi orang-orang lain.
Salam Dalam Kasih Kristus.

Sumbawa, 4 Agustus 2011
Rm. Klemens Bere Pr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar